Jika kamu berpikir, maka kamu tau. Jika kamu tau, maka tercipta kondisi dalam hati yg mendorong utk berbuat

Wednesday, May 7, 2014

# Rasa Ingin Tahu VS Rasa Takut

Wednesday, May 07, 2014 Posted by Raosan Fikri Lillahi , , No comments
 
Manusia memiliki ekspresi berbeda ketika dihadapkan pada hal-hal yang di luar kebiasaan. Dan kebanyakan dari mereka lebih memilih menyerah kepada rasa takutnya daripada rasa ingin tahu. Termasuk yang manakah kamu? coba jawab satu pertanyaan ini:

Kalau dikasih kemampuan lihat yang begitu-begituan (makhluk gaib) mau nggak?

Kalau kamu menjawab pertanyaan di atas dengan "nggak" , maka kemungkinan besar kamu termasuk orang yang sering tidak bisa berpikir logis dan lebih memilih untuk menyerah pada rasa takut.

Pasti kamu setidaknya pernah dengar cerita dari teman tentang temannya yang bisa "lihat" yang diberi kekuatan oleh kakeknya. Atau keluarganya yang bisa "lihat" setelah dijampi-jampi, ditempeli daun di mata, dan yang semacam itu. Nah, misalnya kamu percaya dengan cerita itu, kenapa menolak kalo dikasih kekuatan tsb? bayangkan manfaat bagi kemanusiaan yang bisa didapat. Misalnya suruh hantunya nyusup ke brankas data rahasia amerika biar kita bocorkan bobrok-bobroknya, atau bongkar rahasia koruptor-koruptor di Indonesia untuk dilaporkan ke KPK.

Apakah kamu masih akan memilih rasa takut ketimbang manfaat yang bisa didapat? Toh manfaatnya juga untuk kebaikan. Toh tarafnya gak sampe ngebunuh kayak di manga Death Note.

Yah, tapi hal ini juga berlaku di luar negeri sih. Kalau kita perhatikan di film Harry Potter, nampak jelas bahwa keluarga Harry dan muggle-muggle lainnya terlihat ketakutan dengan orang yang memperlihatkan sihirnya. Di Amerika, kita bisa lihat di film X-men terlihat kalau keluarga-keluarga si mutan pasti ketakutan dengan kekuatan yang dimiliki anaknya. Bisa juga dilihat di film Frozen, hanya karena bisa melakukan sihir, langsung dianggap monster. Padahal kalau dari kecil dilatih untuk mengontrolnya, bukan malah disembunyikan, bayangkan betapa bergunanya kekuatan tersebut untuk kehidupan.

Pesan saya:


0 comments:

Post a Comment