Jika kamu berpikir, maka kamu tau. Jika kamu tau, maka tercipta kondisi dalam hati yg mendorong utk berbuat

Tuesday, March 25, 2014

# Sumber Dana Startup Indonesia

Tuesday, March 25, 2014 Posted by Raosan Fikri Lillahi , , 2 comments

Melanjutkan dari post yang lalu tentang startup, sekarang saya akan membahas tentang sumber dananya. Sebelum saya mendengar tentang cerita ini, saya selalu bertanya-tanya
Sebenarnya startup itu dapat duit dari mana sih?
Dari hasil sharing-sharing dengan senior saya itu, ternyata ada 2 sumber dana yang dapat menghidupi sebuah startup yang dikenal dengan istilah bootstrap dan investasi:

Bootstrap 
Sumber dana jenis ini didapat dari keluarga, teman, dan kenalan. Dana yang didapat dari mereka-mereka inilah yang masih mampu menyokong kehidupan startup-startup yang masih belum bisa mendapatkan keuntungan besar. Mungkin istilahnya lebih ke bantuan dana atau sumbangan. Kebanyakan startup Indonesia masih mengandalkan sumber dana jenis ini.

Investasi
Dana jenis ini didapat dari investor yang bersedia memberikan uangnya untuk berinvestasi kepada perusahaan startup. Walaupun dana yang didapat relatif besar, namun tidak banyak perusahaan startup di Indonesia yang mendapatkan jenis pendanaan ini. Investasi ini justru banyak diterapkan di Sillicon Valley, Amerika. Di sana begitu banyak investor yang ingin menginvestasikan dananya, bahkan ada banyak perusahaan VC (Venture Capital) yang berdiam di Sillicon Valley.

Ada satu pertanyaan lagi, kenapa investor-investor ini mau menginvestasikan uang mereka yang jumlahnya tentu tidak sedikit pada perusahaan yang tidak mendapat keuntungan? ternyata jawabannya adalah valuasi.
http://startupbisnis.com/wp-content/uploads/2014/03/Customer-Development_003.png

Apa itu valuasi? nah coba bayangkan facebook. Kalau sudah nonton film The Social Network, maka kamu akan tahu bahwa awal-awal berdirinya facebook, mereka sama sekali tidak menghasilkan uang walaupun user nya sudah mencapai lebih dari ribuan. Bahkan mereka harus mengeluarkan uang untuk biaya sewa server.

Nah disinilah suatu perusahaan startup akan dinilai valuasinya atau bahasa lainnya dinilai harga perusahaannya berdasarkan jumlah pengguna aktif, traffic, dan sejenisnya. Kalau di Amerika, parameter-parameter tersebut sangat berharga nilainya. Contohnya yang saya baru tahu adalah karena dianggap sebagai biaya marketing seperti yang ditulis oleh dosen saya Pak Budi Rahardjo di sini.

Sebenarnya teknik-teknik untuk menghitung valuasi dengan mengukur jumlah pengguna, traffic, dsb ini sudah diterapkan sehingga kita bisa tahu harga suatu perusahaan sebagaimana harga saat facebook membeli whatsapp atau instagram, namun harga ini masih belum dipercaya masyarakat dan investor Indonesia entah mengapa. Kalau saya menduga mungkin karena masyarakat Indonesia yang masih belum menghargai produk-produk, hasil karya, dan perusahaan-perusahaan IT sehingga parameter-parameter seperti traffic dan jumlah pengguna tidak dianggap bernilai...

# Membuat Kalkulator dengan Arduino

Tuesday, March 25, 2014 Posted by Raosan Fikri Lillahi , , No comments
Tugas kali ini kami dibebaskan untuk berkreasi dengan menggunakan arduino dan keypad. Maka kelompok kami memutuskan untuk membuat sebuah kalkulator sederhana.

Alat & Bahan
  • Arduino Uno
  • LCD
  • Keypad 4x3
  • Laptop
Rangkaian
Mulailah kami buat rangkaian seperti tugas sebelumnya untuk menampilkan tulisan di lcd, namun kali ini ditambah keypad.

Berikut ini adalah daftar pasangan pin LCD dan Matrix keypad di atas dengan pin di ARDUINO:
  • row 0 = 0
  • row 1 = 13
  • row 2 = 12
  • row 3 = 11
  • col 0 = 10
  • col 1 = 9
  • col 2 = 8
  • Gnd dan R/W = ground
  • Vcc = 5V
  • V0 = pin tengah potentiometer
  • Rs = 7
  • E = 6
  • D4 = 5
  • D5 = 4
  • D6 = 3
  • D7 = 2

Tuesday, March 18, 2014

# Membuat Termometer dengan Arduino & LCD

Tuesday, March 18, 2014 Posted by Raosan Fikri Lillahi , , 3 comments
Daripada menilai ujian lalu langsung kalian lupakan, lebih baik saya menilai hasil karya kalian
-Pak Soni (Kusprasapta)


Inilah yang saya suka di jurusan ini dan khususnya mata kuliah ini. Orientasinya bukan lagi nilai semu yang akan langsung hilang dari kepala, tapi orientasinya adalah hasil karya. Dan asiknya, tugas kali ini dianggap sebagai UTS, sehingga tidak perlu UTS mejawab soal lagi. Oke, sekarang ini kita akan membuat sebuah termometer digital sederhana.

Alat & Bahan
  • Arduino Uno
  • Laptop
  • LM 35
  • Breadboard
  • Potensiometer
  • LCD
  • Kabel Jumper
Persiapan
Pertama kita buat dulu rangkaian seperti referensi yang ada di website arduino. Jadilah seperti ini:


Kode

// Impor library untuk LCD. Ini akan banyak sekali membantu
// menyiapkan proyek kita. Tidak perlu lagi repot-repot
// dengan low level configuration, horeee!
#include 

// Inisialisasi library tadi dengan nomor pin
// yang digunakan untuk interface
LiquidCrystal lcd(12, 11, 5, 4, 3, 2);

// Pin analog yang digunakan untuk membaca tegangan dari sensor
// suhu LM35. --> A0
const int inPin = 0;

void setup()
{
    // Kita set bit rate dari komunikasi serialnya 9600 bps
    Serial.begin(9600);

    // Banyaknya kolom yang dipakai 16. Dan barisnya
    // sebanyak 2. Itu dari sananya ya?
    lcd.begin(16, 2);

    // Tuliskan pesannya ke LCD
    lcd.print("Suhunya segini :");
}

void loop()
{
    // Baca nilai tegangan dari sensor suhu LM35
    int value = analogRead(inPin);

    // Kita konversikan data ke mV
    float millivolts = (value / 1024.0)*5000;

    // Sekarang kita dapet deh celciusnya
    float celcius = millivolts / 10;
    
    // Pindahkan kursor ke baris 2, kolom paling kiri
    lcd.setCursor(0, 1);

    // Tuliskan ke LCD!!
    lcd.print(celcius); lcd.print(" C");
  
    delay(1000);
}    
Kendala
Pada awalnya, rangkaian yang kami buat tidak jalan. kami ulangi terus merangkainya dari awal beberapa kali sampai muncul tulisan aneh seperti ini:

Wednesday, March 12, 2014

# Startup di Indonesia

Wednesday, March 12, 2014 Posted by Raosan Fikri Lillahi , , No comments

Pengalaman pertama kali untuk pitching memang seru. Saya mendapat pengalaman yang sangat berharga. Tapi kali ini saya tidak akan bercerita tentang acara pitchingnya, karena sudah ditulis oleh senior saya di sini. Saya ingin bercerita tentang hasil ngobrol-ngobrol dengan senior saya itu, Kak Adam, pasca acara.

Beliau bercerita panjang lebar tentang startup di Indonesia dan bedanya dengan di Amerika. Beberapa saya rangkum sebagai berikut:

Market di Indonesia Belum Siap Menerima Produk IT
Bila kita lihat di Amerika banyak perusahaan startup yang berkembang dengan hanya membuat produk IT lalu mendapat uang dari situ. Misalnya membuat apps. Maka tinggal ditaruh di google play atau apple appstore, maka uang akan mengalir dari pembelian apps tersebut.

Sedangkan kalau di Indonesia, kita lihat saja mana ada orang yang mau membeli apps berbayar di pasar apps online tersebut. Hampir tidak ada. Maka bagaiamana solusinya? bagaiamana startup-startup di Indonesia masih bisa bertahan hidup tanpa mendapatkan pendapatan?

http://vanadam.files.wordpress.com/2013/07/54petroleum-engineering.jpg
Jadi kalau di Indonesia, pendapatan starup sebagian besar masih berasal dari pengerjaan proyek-proyek IT. proyek-proyek permintaan pelanggan yang dikerjakan bila ada pesanan saja. Menurut Kak Adam, Kebanyakan startup di Indonesia masih membagi resourcenya yaitu 50% fokus mengerjakan proyek, 50% fokus mengembangkan produk. atau 70% proyek, 30% untuk produk. Jadi bila mendapat untung dari proyek, maka akan dibagi sesuai persenan tersebut untuk biaya pengembangan produk.

Masyarakat Indonesia Belum Percaya Perusahaan IT
Implikasi dari cerita di atas adalah masyarakat belum mau membeli saham perusahaan IT saat IPO. Adalah hal yang wajar bila suatu perusahaan yang sudah berjalan mulai menjual sahamnya di pasar saham. Lalu apa yang membuat orang mau membeli sahamnya? tentu saja kepercayaan masyarakat pada perusahaan bersangkutan tentang perkiraan laba yang mungkin akan didapat.

http://www.teropongbisnis.com/wp-content/uploads/2013/12/5.Strategi-Investasi-Saham-Jangka-Panjang1.jpg

Misalnya saja perusahaan seperti Cipaganti, walaupun awalnya kesulitan mendapat kepercayaan masyarakat, namun sekarang dengan usaha yang keras, akhirnya orang-orang mau membeli sahamnya karena hasilnya dapat terlihat. Bandingkan dengan perusahaan IT, orang-orang masih belum yakin keuntungan yang bisa didapat oleh perusahaan IT karena tentu saja produknya tidak terlihat. Beda dengan cipaganti yang shuttle, travel, dan taksi nya sudah ada di mana-mana dan dapat dilihat semua orang.

Pendanaan
Ceritanya masih berlanjut ke hal paling penting ini. Bila tidak dapat dana dari saham atau keuntungan penjualan produk, dari mana kah startup-startup ini dapat bertahan hidup? mengingat hasil dari proyek-proyek tidaklah seberapa, hanya cukup untuk biaya operasional. Itupun sudah dibagi dengan persenan operasional untuk bagian pengembangan produk. Karena saya sendiri juga pensaran. Bagaimana kakak-kakak senior saya ini masih bisa membiayai hidupnya, menggaji pegawai-pegawainya, menyewa kantor, dan hal lain yang pastinya membutuhkan dana yang sangat banyak.

http://rumahdot.com/wp-content/uploads/2010/01/funding-your-start-up.jpg

Jawabannya adalah bootstrap. Post tentang jenis-jenis pendanaan ini akan saya lanjutkan di post berikutnya

Bersambung...

Tuesday, March 4, 2014

# Perang

Tuesday, March 04, 2014 Posted by Raosan Fikri Lillahi , No comments

Yang dilawan dengan perang bukan kekafiran melainkan kezaliman 
- ustadz @salimafillah

Monday, March 3, 2014

# Filosofi One Piece di Kehidupan Nyata

Monday, March 03, 2014 Posted by Raosan Fikri Lillahi , , No comments

Saya pernah Membaca artikel menarik tentang hubungan mendirikan startup dan mendirikan kelompok bajak laut di sini. Setelah dipikir-pikir lagi ternyata Filosofi yg dibawa onepiece ini sangat mirip dalam berbagai hal tentang perusahaan (kelompok bajak laut), pemerintah, dan entitas lain yg mirip.

Ketidakakuran pemerintah dan perusahaan
Dalam kuliah keamanan informasi kemarin, kami mendapat cerita dari pak budi rahardjo bahwa dalam kenyataannya pemerintah memang suka bertindak tidak adil pada perusahaan dan sering membuat marah perusahaan. Misalnya di Amerika baru2 ini NSA mencuri data diam-diam dari perusahaan2 seperti google, facebook, dll. Hal ini sama dengan hubungan pemerintah dunia dan para bajak laut di onepice bukan?

Salah satu alasan mendirikan perusahaan adalah untuk mencegah monopoli
Yak coba bayangkan aqua yg sudah cukup memonopoli pasar air minum kemasan. Bila tidak ada saingannya, maka akan terjadilah monopoli. Mereka yang mengontrol harga, dan kita tidak akan bisa melawan karena ketergantungan yg sudah besar.

Sama dengan tujuan luffy mendirikan kelompok topi jeraminya, yaitu agar bisa menjadi orang yang paling bebas. Dengan terbaginya keuasaan dan kekuatan yg tidak juga dikontrol penuh oleh pemerintah, maka tidak akan terjadi monopoli dan tindakan semena-semena