Jika kamu berpikir, maka kamu tau. Jika kamu tau, maka tercipta kondisi dalam hati yg mendorong utk berbuat

Wednesday, October 30, 2013

# Golput

Wednesday, October 30, 2013 Posted by Raosan Fikri Lillahi , , No comments
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10202033582699637&set=a.1358572442875.2047965.1188429806&type=1&theater
kalau saya bilang
"golput itu membiarkan keburukan berkuasa. Sama dengan membiarkan paku di tengah jalan yang akan terinjak orang"

menurutmu bagaimana?

Monday, October 21, 2013

# Kok Takut Hantu dan Percaya Gitu-gituan Sih? Aneh...

Monday, October 21, 2013 Posted by Raosan Fikri Lillahi , , , No comments


Saya benar-benar heran dan gak habis pikir. Ada suatu saat ketika SMA, saya bersama teman-teman sekelas jalan-jalan ke Gua Belanda-Gua Jepang. Tempat ini pernah masuk dalam acara misteri di TV dan katanya angker. Mulailah salah satu teman yang mengaku bisa melihat makhluk halus menunjukkan raut muka yang aneh seperti ketakutan gak jelas. Dia berkata bahwa di tempat yang kami lewati tadi ada makhluk-makhluk penunggunya.

Halllooow, c'mon, ayolah guys. Ini sangat tidak masuk akal. Saya tegaskan bahwa saya gak percaya yang gitu-gituan. Terlalu tidak masuk akal. Terlalu banyak hal yang tidak bisa memuaskan logika dan akal sehat saya. Misalnya saja kalau memang dia bisa melihat makhluk halus itu, kenapa tidak ditanya masalah-masalah gaib lain? misalnya bagaimana caranya nabi Musa membelah laut? atau bagaimana nabi Sulaiman memindahkan tahtanya dalam sekejap? atau apa rahasia presiden SBY / Obama yang tidak ingin dibongkar? tapi nyatanya semua itu tidak bisa dilakukan. Jadi kesimpulan saya, jelas dia bohong.

Sebenarnya sama saja seperti santet-santet, atau ramal-ramalan. Kenapa tidak minta santet presiden amerika? kan lumayan kalau setiap yang jadi presidennya kita santet, amerika akan hancur, jadi kita tidak bisa dijajah. Perang di Palestina pun siapa tahu bisa berhenti. Harusnya yang punya kemampuan-kemampuan seperti itu dimanfaatkan dong untuk kemajuan bangsa. jangan cuma bantu orang yang ingin naik jabatan saja. Bantulah orang Indonesia biar jadi bosnya PBB, atau bosnya Bank Dunia. Kalau begitu kan lumayan mengharumkan nama bangsa.

Tapi nyatanya? NIHIL bin KOSONG. Hal-hal seperti itu tidak dilakukan. Alasan sebenarnya sih pasti tidak bisa. Kesimpulannya? PASTI BOHONG. Hal-hal begituan JELAS bohong. Aneh... Tapi masih saja banyak yang percaya...

Makannya saya senang ketika kemarin ada adik kelas yang bertingkah keren. Ketika sebuah rapat, dia (Reza) duduk-duduk di pintu. lalu terjadiadilah percakapan dengan teman saya yang lain (Reni) kurang lebih seperti ini:

Reni       : Kok kamu duduk-duduk di pintu?
Reza       : Biasanya orang tua bilang apa kalo sering duduk-duduk di pintu?
Reni       : Kan nanti susah jodoh
Reza       : Nah itu. 
Reni       : Loh kok?
Reza       : biar ada tantangan gitu kak... Masa cari jodoh nanti gampang banget...
Reni       : !@#$%^&*?...

# Paradigma Pendidikan yang Aneh

Monday, October 21, 2013 Posted by Raosan Fikri Lillahi , 2 comments
Masih ingatkah saat kita masih kecil, apa yang membuat orang tua kita bangga? 
"Wah hebat, adek udah bisa jalan" 
"Wah hebat, adek udah bisa ngomong"

Ketika sudah lebih besar sedikit memasuki usia TK, apa yang dibangga-banggakan orang tua kita?
"Wah hebat, adek udah bisa Menghitung 1 sampai 10"
"Wah hebat, adek adek udah hapal a-z"
"Wah hebat, hebat adek udah bisa menggambar, dan menyanyi"

Saat sudah memulai SD, 
"Wah hebat, adek udah bisa membaca"
"Wah hebat, adek udah bisa menulis"
"Wah hebat, adek udah bisa tambah kurang kali bagi"

Tapi apa kata orang tua kita setelah itu? mulai kelas 4,5,6 SD juga saat SMP, apalagi SMA. Apa yang dipermasalahkan orang tua kita?
"Dek, nilaimu dapet berapa?"
"Dek, dapet ranking berapa?"


Apakah anda bisa melihat perbedaannya?

Dari mulai kita kecil, kemampuan kita sudah dapat diakui oleh orang tua kita, tapi anehnya saat tingat pendidikan kita semakin tinggi, yang dipertanyakan sudah bukan kemampuan (ability, skill, capability). Fokusnya sudah berubah menjadi mencari nilai dan status sedangkan isi, konten, dan intisarinya sudah tidak berarti. Sampailah pada tingkat kuliah, yang dipermasalahkan adalah IP dan nilai ujian. Bukannya pretasi atau kemampuan apa yang telah dipelajari di kuliah sehingga bisa melakukan atau membuat sesuatu. Bahkan yang lebih parah kalau sampai sudah dewasa, yang dipermsalahkan adalah berapa gajinya, seberapa besar rumahnya, punya mobil berapa. Bukannya bertanya apakah hidupnya bahagia, atau sudah berbuat apa pada negara?

Kenapa ini bisa terjadi ya? entah sadar ataupun tidak, kebanyakan orang tua pasti begini. Setidaknya berdasarkan yang saya lihat terhadap orang-orang di sekitar saya. Padahal ketika sudah mati, apakah hal-hal yang dipermasalahkan di atas akan berpengaruh? nilai, ranking, jabatan, gaji, rumah, mobil. semua hal itu tidak akan berpengaruh pada pengadilan di akhirat. Nilai rapot, atau nilai ujian kita tidak punya 'nilai' yang sebenarnya jika tidak di praktekkan. Yang akan menyelamatkan kita bukanlah apa yang kita miliki atau kita capai, tapi apa yang sudah kita lakukan. Gampangnya hidup kita ini dipakai buat apa?

Nb: Semoga tulisan ini bisa menjadi pengingat juga saat saya sudah menjadi orang tua nanti

Friday, October 4, 2013

# Bank, Riba, dan Konspirasi Dunia

Friday, October 04, 2013 Posted by Raosan Fikri Lillahi , , No comments
Sebuah cerita yang layak dibaca untuk kalian yang bingung kenapa banyak orang bilang kalau sistem Bank itu RIBA.

Tulisan di sini sangat masuk akal dan mudah dipahami, jadi tidak perlu takut atau curiga. Bacalah dengan pikiran jernih, bacalah dengan pertanyaan dalam hati "kenapa sistem Bank bsia RIBA?"

Silahkan menikmati:
http://pohonbodhi.blogspot.com/2008/11/saya-menginginkan-seluruh-dunia-plus-5.html


nb: maaf repost dari blog orang, tapi sangat worth it untuk dibaca.

Ada juga versi videonya yang kurang lebih menceritakan hal yang sama: