Jika kamu berpikir, maka kamu tau. Jika kamu tau, maka tercipta kondisi dalam hati yg mendorong utk berbuat

Monday, May 27, 2013

# Pengalaman Membuat Sim Langsung Jadi

Monday, May 27, 2013 Posted by Raosan Fikri Lillahi , 2 comments

Tulisan ini dibuat saat kelas 3 SMA tahun 2011
(Diurut berdasarkan kronologis kejadian yang sebenarnya)

Pagi itu. Sesampainya di depan kantor polisi, aku langsung menelpon Pak Ra**m sang polisi yg sempat menawarkan jasa pembuatan SIM dengan menembak. Saat dia mengangkat telponnya, ternyata dia sudah berada di depanku tidak begitu jauh.
  
sumber: http://vehiclegeeks.com/wp-content/uploads/2012/09/lose-drivers-license.png
Kami langsung ngobrol berdua, dia memintaku menyerahkan fotokopi KTP dan akte. Aku serahkan, dan tiba-tiba dia meminta uang 300ribu nya sebagai biaya yang telah dijanjikan. Aku langsung berkata,”Bayarnya belakangan ya pak, tunggu urusannya beres.” Dia langsung menjawab bahwa uang nya harus dibayar saat itu juga, terjadilah perdebatan antara kami berdua tanpa ada penyelesaian. Aku yang ragu-ragu langsung menemui papaku yang menunggu di luar dan melaporkan keadaan ini. Dia langsung turun tangan, datang ke si Pak Ra**m, pak Ra**m terlihat agak takut dan segan saat berbicara dengan papa, papa langsug meminta agar dibayar belakangan, tapi tetap tidak bisa, akhirnya papa ingin bayar saat itu juga tapi dengan syarat pakai kwitansi. 

Ternyata Pak Ra**m tidak mau. Dia berkata bahwa transaksi dilakukan hanya atas dasar kepercayaan. Karena tak muncul juga kata sepakat, akhirnya dia memberikan solusi, dia menganjurkan  untuk mencoba tes dulu, kalau gagal baru dia yang bantu. Akhirnya papa setuju dan menyuruhku untuk mencoba tes dulu. Beginilah kronologis pembuatan SIM nya: 

Pertama, aku masuk ke bagian kesehatan untuk tes, ternyata gampang, tinggal tes buta warna sama tes mata. Bayar 25ribu. 

Kedua, lapor kebagian pendaftaran dengan membawa hasil tes kesehatan, lalu tunggu dipanggil untuk tes tertulis. 

Ketiga, masuk ruangan setelah dipanggil. Tes tertulisnya gampang bangeet ternyata. Aku hanya harus melihat video yang ditayangkan oleh proyektor. Lalu menentukan apakah tindakan pengedara yang ditayangkan video betul atau tidak. Caranya tinggal memencet tombol yang ada di kursi. Bagusnya, kunci jawaban langsung diberi tahu saat itu juga tepat saat setelah semua peserta selesai menjawab  pada nomor soal itu.  Hitung-hitung sekalian pendidikan lalu lintas. Bagus juga sekarang sistem yang dijalankan polisi. Pokoknya kunci untuk lulus tes ini, prinsipnya adalah yang pertama pada persimpangan, bila ada pengendara lain yang jalannya lurus, sedangkan kita akan belok, kita harus mendahulukan yg jalan lurus. Kedua, tidak memotong tanda jalan yang warna putih(yang bukan putus-putus. Kalo yang putus-putus boleh dipotong). Ketiga, sebelum belok di persimpangan, harus berhenti/kurangi kecepatan. Sisanya tinggal nalar yang sangat gampang.  Sampai-sampai aku hanya salah 2 soal dari 30 itu pun karena aku tidak teliti memperhatikan videonya. 
 
sumber: http://v-images2.antarafoto.com/rp_ps_1291800630_re_455x225.jpg
Keempat, setelah selesai  tes teori dan dinyatakan lulus(pasti lulus kok kalo lu manuisa berotak, yang gak lulus paling lagi gak beruntung  karena lagi pusing), aku disuruh keluar ke tempat tes praktek. Yang ini juga lumayan gampang. Paling yang bikin menegangkan cuma yang lintasan angka 8. Soalnya jalannya sempit. Tapi asalkan gak kebablasan nge-gas mah, pasti bisa. 

Kelima,  setelah ini udah bener-bener santai, tinggal bayar-bayar dan registrasi(ngisi-ngisi data). Oia, jangan lupa bawa pulpen biar gak repot. Walaupun disitu ada koperasi yg jual pulpen sih. Trus serahin data-data tersebut ke petugas. 

Keenam, tinggal ngantri  buat foto. Tinggal tunggu dipanggil kok. Habis dipanggil, tanda tangan di kertas, data-data yang tadi telah diisi dikembalikan ke kita, lalu serahin ke petugas foto. Cap sidik jari pake scanner, foto deh. Dan selesailah prosesnya,  tinggal keluar dan pergi ke bagian pengambilan SIM. Tunggu nama dipanggil(gak lama kok), ambil kartu SIM nya, pencet tombol kesan pelanggan, SELESAI. 

Dan Aku udah jadi orang yang boleh ngendarain motor di jalan sesuai  hukum. Yeaaaah.

Nb:
Dalam pengalaman ini, aku mendapat suatu pelajaran dari Allah. Tadinya Allah ngasih 2 pilihan. Mau yang gampang(tanpa usaha) tapi sedikit bayar, atau yang murah tapi pake tes (usaha sendiri) dan itu pun gak dijamin kelulusannya. Tadinya aku pilih yang pilihan pertama. Tapi ternyata gak dikasih jalannya sama Allah. Aku dibuat untuk berusaha sendiri. Dan aku coba. Ternyata hasilnya lebih bagus dari yang pilihan pertama. Kalo yang nembak, bayar mahal dan dapet SIMnya masih nunggu 2 hari. Tapi ternyata, dengan memilih jalan kedua, SIMnya jadi hari itu juga tanpa kendala yang berarti. Inilah jalan yang diberikan Allah padaku, kujalani, dan Allah menunjukkan Kuasa-Nya. 

Sama seperti kasus SNMPTN ku. Aku tadinya memilih masuk ITB dengan beasiswa minat. Caranya lumayan gampang dan tinggal bayar sedikit. Tapi Allah tidak ngasih jalan yang itu juga padaku. Aku dikasih jalan untuk menempuh SNMPTN yang lebih murah tapi dengan usaha sendiri. Allah memang memberi jalan terbaik buat kita. Kita hanya harus melalui jalan yang telah dipilihkan, dan tinggal mengharapkan Kuasa-Nya.  Pasti jalan itulah yang terbaik(maksudnya kalo ikut SNMPTN pasti hasilnya lebih baik daripada ikut yg beasiswa minat. Sama kayak buat sim, hasilnya lebih baik yang usaha sendiri dari pada yang gampang-gampang.

 

2 comments:

  1. wuih keren gan caara pengurusannya,, ane juga baru buat kemaren, baca juga pengalaman ane gan http://imuelputra.blogspot.co.id/2016/01/cerita-pengalaman-mengurus-sim-c-sangat.html

    ReplyDelete
  2. wuih keren gan caara pengurusannya,, ane juga baru buat kemaren, baca juga pengalaman ane gan http://imuelputra.blogspot.co.id/2016/01/cerita-pengalaman-mengurus-sim-c-sangat.html

    ReplyDelete